Pilkada Serentak Semoga Tetap ancar Dan Aman

SURAT PEMBACA
Ade. K. Kamp. Rawasari, Jakarta.
- Ass. Semoga apa yang menjadi harapan pemerintah dan warga setempat dengan diadakannya pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada tahun 2015 ini, menjadi kenyataan. Nyata amannya, lancarnya dan anggarannya.

Kami sudah sangat bosan dengan segala kericuhan yang terjadi saat pelaksanaan pilkada. Para elit politik sepertinya tidak mencerminkan orang berpendidikan. mereka malah ngotot saat dirinya kalah. kemudian mencari gara-gara untuk menutupi rasa malu karena kalah.

Aparat pemerintah saya sangat berharap juga sigap seperti aparat kepolisian yang selalu siaga. Segala bentuk iming-iming jangan menjadikan lemah dalam menegakkan aturan dan Undang-Undang.
Salam damai selalu.

Jalan Rusak Dikeluhan Warga Babakan Tangsel

TANGSEL, SURAT PEMBACA,
TRIBUNEKOMPAS.

-Yth. Pimpinan Redaksi, bersama email ini saya ingin menyampaikan keluhan warga berdasarkan fakta di lapangan:
Ruas jalan raya viktor-pasar jengkol mengalami kerusakan parah dengan lubang yang cukup lebar dan dalam (kurang lebih 20-50 cm).
Kondisi ini sudah berlangsung lama lebih dari 1 tahun tanpa perbaikan yang berarti dari pemerintah kota Tangerang Selatan.
sudah sangat banyak korban pengendara sepeda motor dan roda 4 yang mengalami kecelakaan (terjatuh, terperosok dan terbalik). Terlampir kecelakaan truk terbalik pada hari ini Selasa 20 Mei 2014.
Penanganan kerusakan jalan tidak dilakukan secara serius dan mencapai inti permasalahan. Beberapa tahun lalu perbaikan jalan hanya dilakukan dengan pengaspalan tanpa dibuatkan saluran air sehingga air hujan kembali merusak aspal dan jalan kembali rusak.

Jalan ini menurut Rencana Tata Ruang Tangerang Selatan Tahun 2011-2031 merupakan jalan kolektor sekunder yang merupakan jalan penghubung antara kawasan sekunder kedua dan anatar kawasan sekunder kedua dan sekunder ketiga. Jalan ini tidak boleh dilalui kendaraan berat. Akan tetapi pada kenyataannnya truk2 berat dan melebihi kapasitas melewati jalan ini.

Informasi para supir truk ini karena mereka enggan melewati jalan raya Puspitek Serpong menuju Parung (yang lebih besar) karena banyak pungutan liar dishub di ruas jalan tersebut dan juga kerusakan parah di jalan tersebut. Akibatnya mereka memilih jalan viktor-pasar jengkol untuk menuju parung.

Pelatihan Pemberdayaan Komunitas RW di Gedung LPMJ

SURAT PEMBACA, TRIBUNEKOMPAS.
 --
-Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Jakarta menyelenggarakan
Pelatihan Pemberdayaan Komunitas RW se Jakarta Pusat di Gedung LPMJ Jakarta, Selasa, 19  s/d 21 November 2013 ini.


Kegiatan yang berlangsung tiap hari, mulai pk 09:00 hingga pk.16:00 ini diselenggarakan Forum Komunitas LMK Jakarta Pusat ini menghadirkan narasumber dari Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri. Usai pelatihan, para peserta mendapatkan sertifikat dari panitia.
Pengirim :
Sunandar Budiarto

Kemenkes Meluruskan Berita PTT

Surat Pembaca Tribunekompas.

-Dengan ini kami sampaikan terima kasih kepada tribunekompas.com yang telah memberikan perhatian terhadap program-program kesehatan.

Namun demikian berita di portal Saudara tanggal 10 Mei 2013 dengan judul “ PTT Dokter Maksimal 4 Tahun dan Bidan 6 Tahun”, terdapat kesalahan dalam penulisan judul dan isi berita yang perlu kami koreksi.
Dalam berita tersebut, tertulis “ Pada peraturan lama, seorang bidan bisa melakukan PTT hingga 9 tahun dengan cara perpanjangan terus, namun pada aturan baru, seorang bidan hanya boleh tugas PTT 6 tahun.”, informasi ini tidak tepat.

Yang sebenarnya adalah bahwa pengangkatan bidan PTT sebelumnya diatur dalam Keputusan Presiden No 77/2000 tentang Perubahan atas Keppres No 23/1994 tentang Pengangkatan Bidan sebagai PTT.
Dalam keppres itu disebutkan lama penugasan  sebagai PTT adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang paling banyak 2 (dua) kali. Dengan demikian, jumlah masa tugas Bidan PTT total 9 tahun.

Dalam Permenkes No 7/2013 jumlah masa tugas Bidan PTT tidak ada perubahan yaitu total tetap 9 tahun. Setelah melaksanakan PTT, seorang bidan dapat berkarir sebagai CPNS, praktek mandiri, melanjutkan pendidikan atau mendaftar kembali sebagai PTT sesuai alokasi formasi yang tersedia dan mengikuti mekanisme yang berlaku.

Demikian koreksi data dari kami. Kami berharap media Saudara dapat lebih teliti lagi dalam menyajikan data-data agar tidak menimbulkan persepsi yang berbeda di masyarakat.
Selanjutnya kami mohon penjelasan ini dapat dimuat di media Saudara agar masyarakat mendapatkan informasi yang tepat dan berimbang.

Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Kepala Pusat Komunikasi Publik
drg. Murti Utami, MPH

Mohon Dibuatkan Saluran di Cipedak

Surat Pembaca, Tribunekompas.

- Yth, Bapak Ka  Sudin PU Jakarta Selatan
Kami warga RM.Kahfi I gang jambu II RT 005/02 Kel. Cipedak – Kec. Jagakarsa – Jakarta Selatan sering kali kebanjiran saat hujan turun.
Korbannya adalah rumah warga dan sarana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Kami sudah mensiasati dengan membuat tanggul kecil di depan pintu tapi cara ini tidak maksimal bila hujan deras.
Sebenarnya peristiwa ini sudah terjadi kurang lebih lima tahun namun baru pada kali ini kami sampaikan.
Penyebab utama adalah tidak adanya saluran di depan POM bensin seberang Golf  Matoa dan begitu kecilnya saluran air di Gang Jambu 2 tersebut.

Kami Mohon pihak sudin PU Jakarta Selatan dapat segera Membuatkan saluran  di jalur RM.Kahfi I(+- 100 mtr) dan memper besar saluran di Jalur Gang. Jambu II  (+- 200 mtr) agar Kesengsaraan kami tidak berkelanjutan.

Atas respon dan kebijaksanaan bapak, terima kasih.
Ahmad Syarif
RM.Kahfi I RT 005/02
Kel.Cipedak kec.Jagakarsa jakarta Selatan

BB Bermasalah Jika Diluar Kota

JAKARTA, (TRIBUNEKOMPAS)  
SURAT PEMBACA:  Tommy Haryanto. Jakarta.

-  Ass. Saya pengguna Black Berry (BB) dengan no PIN 277DE41B merasa kecewa dengan pelayanan jaringan yang disediakan oleh BB. Dimana jika saya menggunakan jaringannya untuk ber-BBM-an dengan pengguna BB lain yang masih dalam area Jabotabek, memang tidak bermasalah.
Namun jika saya gunakan untuk ber-BBM-an dengan pengguna BB di lain kota, menjadi sangat bermasalah. Dimana saya menggunakan istilah, -jika saya mengirim pesan hari Senin, maka baru akan di terima oleh pengguna BB lain yang diluar kota, pada Hari Rabu- Artinya pengiriman pesan yang diusung oleh BB sangat lamban.
Dengan demikian maka kami menjadi sering salah paham dengan pengguna BB lain.
Mohon kiranya agar segera dilakukan perbaikan untuk kenyamanan kami dalam berkomunikasi via BB. Terima kasih.
Tommy Haryanto. Jakarta.

Mahasiswa Minangkabau Protes Film Hanung

SURAT PEMBACA,  (TRIBUNEKOMPAS) 

-- SEJAK satu minggu terakhir, bioskop-bioskop tanah air diramaikan oleh berbagai film produksi dalam negeri, salah satunya adalah film yang berjudul “Cinta Tapi Beda” besutan sutradara Hanung Baramantyo yang sering menuai kontroversi karena ide-ide absurd dalam beberapa karyanya. Film ini menceritakan kisah percintaan muda-mudi berbeda agama, yang dilakoni oleh perempuan minang bernama diana yang menganut katholik taat dengan Cahyo, seorang muslim taat keturunan jawa.

Saya sebagai Ketua “Bundo Kandung” di Keluarga Mahasiswa Minangkabau (KMM jaya). Perempuan yang dibesarkan di Minangkabau, sungguh sangat menyesalkan dan mengecam jika penayangan film ini dengan menggunakan suku dan agama sebagai alat untuk meraup keuntungan bagi pihak-pihak terkait di dalamnya.

Pesan yang disampaikan pada film tersebut sangat berbeda jika ditinjau dari identitas religiusitas dan kultur masyarakat Minangkabau, dengan filosofinya “Adat Basandi Syarak, Syarak basandi kitabullah (adat bersendi syariat, syariat bersendi khitabullah) serta dilihat dari kearifan budaya adat Minangkabau yang meletakkan penghormatan kepada kaum ibu/perempuan hingga memakai sistem matrilineal, yang tidak heran jika negeri Minangkabau sering disebut negeri kaum perempuan yang taat beragama.

Minangkabau tidak hanya dikenal sebagai masyarakat matrilineal terbesar di dunia, namun juga dikenal sebagai salah satu masyarakat  ‘fanatik Islam’ di Indonesia, negara dengan populasi penduduk beragama Islam terbesar di dunia dan terintegrasinya Islam dalam Adat Minangkabau dapat dilihat dari cara orang-orang Minangkabau mendefinisikan diri mereka sendiri.

Dapat dilihat juga dari terbentuknya adat islamiyah, yang berarti adat yang bersesuaian dengan prinsip-prinsip Islam sebagai adaik nan sabana adaik (adat yang benar-benar adat yang sesungguhnya). Maka karena alasan tersebut diatas disimpulkan bahwa matrilineal dan Islam merupakan dua pilar identitas minangkabau yang tidak bisa dipisahkan.

Pada film “Cinta Tapi Beda” walau pesan suku dan agama tidak begitu dalam namun dapat kita lihat bahwa film tersebut merepresentasikan kaum perempuan Minangkabau sangat bertolak belakang dengan perpaduan adat dan agama pada kedudukan perempuan di Minangkabau, di mana adat terutama berupa norma-norma sosial yang bersifat etik dan Islam sebagai satu-satunya agama sakral yang menjadi nilai-nilai jati diri perempuan Minangkabau.

Perempuan Minangkabau memiliki kedudukan yang mulia, memiliki kebesaran dan bertuah. Katanya didengar anak cucu. Dari turunannya diangkat para penghulu dan ninik mamak. Jika masih hidup tempat berniat. Ketika sudah mati tempat bernazar, jadi payung panji ke sorga, sesuai ajaran syarak, sorga terletak dibawah telapak kaki ibu (al Hadist). Karena peran-peran mereka yang sangat signifikan tersebut, perempuan Minangkabau disimbolkan sebagai ‘limpapeh Minang, ranah Pagaruyuang’ (pilar utama Minangkabau, tanah Pagaruyung).

Maka penggambaran tokoh perempuan dalam film cinta tapi beda merupakan pelecehan dan pemalsuan yang menjungkirbalikkan terhadap identitas kultur dan keagamaan masyarakat Minangkabau  - khususnya perempuan Minangkabau - yang tidak bisa ditolerir. Sekalipun ada tanggapan dari hanung bramantyo akan menarik film tersebut namun terkait peran diana sebagai perempuan padang bukan minang, itu merupakan alasan yang sangat klasik.

Untuk itu kami Keluarga Mahasiswa Minang Jaya (KMM Jaya) bersama Ikatan Pemuda Pemudi Minangkabau Indonesia (IPPMI) dan Badan Koordinasi Kemasyarakatan dan Kebudayaan Alam Minangkabau (BK3M) selaku Ketua Tim Kuasa Hukum Zulhendri Hasan, SH, MH, pada hari ini melaporkan ke Polda Metro Jaya Hanung dkk.


Rian Novalia Sumantri
Ketua Bidang “Bundo Kanduang” Keluarga Mahasiswa Minang  Jaya